Kenalan Dengan Rumus Simple Past Tense – Formula Grammar Untuk Cerita Masa Lalu
Kunci dari sukses belajar bahasa inggris, salah satunya adalah memahami grammar. Grammar ini kurang lebih sama dengan EYD di Indonesia, tapi lebih rumit. Sebut saja jika ingin curhat dan cerita perihal masa lalu, perlu banget pakai rumus simple past tense. Bagi kalian yang suka bercerita, simak penjelasan berikut tentang simple past tense.
Apa Itu Simple Past Tense?
Jika diartikan, maka grammar ini berkaitan dengan kalimat lampau yang sudah selesai dan berakhir di masa lampau juga. Jadi tidak berlanjut sampai sekarang. Dalam artian lain, ini adalah tense yang digunakan untuk menjelaskan cerita masa lalu. Cocok sekali untuk bercerita dan curhat. Seperti contoh kalimat saya bertemu ayah kemarin malam.
Saat ditulis dengan grammar yang tepat maka kalimat tersebut menjadi “I met my father last night”. Dari contoh tersebut, bisa diambil garis bawah bahwa kalimat yang disampaikan menceritakan suatu aktivitas di masa lalu. Masa lalu tidak selalu zaman dahulu atau waktu yang lama. Beberapa jam yang lalu pun masuk dalam kategori aktivitas masa lampau.
Fungsi Pemakaian Simple Past Tense
Setidaknya ada tiga kategori fungsi yang bisa masuk dan disampaikan dengan teknik grammar yang satu ini. Yang pertama adalah saat menjelaskan aktivitas yang biasa dilakukan di masa lalu, semacam curhat akan aktivitas zaman dahulu. Contohnya adalah “When I was a kid, I played a basketball” diartikan saat aku kecil, aku bermain basket.
Rumus simple past tense juga bisa digunakan untuk menceritakan suatu kejadian di masa lalu yang selesai di saat itu juga. Maksudnya hanya terjadi sekali saja atau tidak berkelanjutan dan bukan kebiasaan. Contohnya, “I feel down from a bike a few days ago” diartikan sebagai saya jatuh dari sepeda beberapa hari yang lalu.
Kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku lagi pun masuk dalam formula grammar ini. Rumus ini bisa juga diikuti dengan waktu yang spesifik. Bahkan, formula past tense ini pun bisa digunakan untuk menceritakan perasaan. Sebut saja seperti I was happy meeting you yesterday (aku senang bertemu denganmu kemarin).
Ciri Ciri Utamanya!
Masih bingung? Setidaknya ada tiga ciri khas grammar yang bisa dilihat dari formula tersebut. Yang pertama adalah menggunakan verb 2 baik itu regular atau irregular verb, sebagai tanda aktivitas lampau atau yang sudah selesai. Karena itulah, perlu dipahami macam verb dan bentuknya.
Selain itu, ciri kedua dari simple past tense ini adalah penggunaan to be past tense. To be past tense ini adalah Was dan Were. Was digunakan untuk kata subjek tunggal, seperti I, she, he, it. Sedangkan Were untuk subjek ganda, seperti they, we, dan us. Terakhir adalah adanya keterangan waktu lampau, seperti kemarin, dahulu, bulan yang lalu, dll.
Rumus Atau Formula Yang Digunakan
Sudah paham ciri ciri dan fungsinya, saatnya masuk ke dalam rumus. Seperti halnya grammar lain, simple past tense punya tata kalimat tersendiri. Dasar penulisannya masih sama, yakni SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan). Dalam bahasa inggris, rumus untuk simple past tense adalah subject + verb 2. Untuk lebih jelasnya, ikuti rumus verbal dan nominal berikut.
Rumus Sesuai Dengan Bentuk Kalimat
-
Verbal Paling Sederhana Pakai
Formula past tense verbal sebenarnya jauh lebih mudah dipahami. Kuncinya adalah penggunaan verb2 atau kata kerja lampau. Tapi perlu dipahami, jika verb 2 pun bisa memiliki bentuk yang berbeda. Tidak selamanya verb bisa ditambah huruf D di belakangnya. Bahkan, beberapa verb akan berubah kata.
Untuk rumus simple past tense verbal pun akan dibagi menjadi tiga model. Model tersebut seperti pada umumnya, yakni positif, negatif, dan kalimat tanya. Kurang lebih rumusnya sama dengan model grammar lainnya. Yang positif menggunakan rumus “Subject + verb 2 + complement”.
Untuk kalimat negatif atau tidak, maka verb 2 wajib diberi kata did not. Jadi rumusnya adalah “subject + did + not + verb 1”. Dan rumus terakhir adalah kalimat tanya, dengan tatanan “did + subjek + verb 1”. Perlu diperhatikan, bahwa setelah kata do atau did (baik positif atau negatif) maka akan diikuti dengan verb 1. Aturan ini juga berlaku pada simple tense.
Untuk contohnya, bisa menggunakan kalimat yang sama. Untuk kalimat positif “My Mom drunk a medicine yesterday” (ibuku minum obat kemarin). Sedangkan untuk kalimat negatif, menjadi “My Mom did not drink a medicine yesterday” (ibuku tidak minum obat kemarin). Dan untuk kalimat tanya “Did my Mom drink a medicine yesterday?” (apakah ibuku minum obat kemarin?)
-
Nominal Dengan Was / Were
Penggunaan kalimat nominal untuk simple past tense sedikit unik dan perlu pemahaman lebih. Intinya adalah kalimat nominal akan diisi dengan “to be” yang kemudian dijadikan menjadi model past dan menjadi “was” atau “were”. Jika lupa, to be ini setara dengan kata am dan are. Seperti I am dan they are, yang kemudian menjadi I was dan they were.
Sederhananya, penggunaan rumus ini pun kurang lebih sama dengan simple tense. Yang menjadi perbedaan adalah penggunaan was dan were. Kalimat positifnya adalah “subjek + was/were + complement”. Untuk kalimat negatif, tinggal tambahkan kata not setelah were/was. Dan kalimat tanya, maka was/were di depan sebelum subjek dan kata komplemen.
Untuk contohnya, setidaknya bisa menulis seperti “I was small” (aku dulu kecil). Untuk kalimat negatifnya “ I was not small” (aku dulu tidak kecil). Dan untuk kalimat tanya nya adalah “was I small?” (apakah aku dulu kecil?). Itulah contoh untuk subjek tunggal seperti subjek saya. Menariknya, meski You adalah tunggal tapi harus menggunakan were.
Contohnya adalah You were a good student, you were not a good student, atau were you a good student? Penggunaan were ini sama dengan rumus simple past tense untuk subjek ganda. Seperti They were lazy as children, they were not lazy as children, dan were they lazy as children? Dari situ, maka bisa menceritakan kisah masa lalu.
Kenali regular verb dan irregular verb
Kata verb 2 ternyata beragam. Untuk regular verb, perubahan ke verb 2 biasanya ditandai dengan akhiran -ed (kata kerja berakhiran -e), -d (kata kerja berakhiran konsonan), atau -ied (konsonan berakhiran -y). Contohnya adalah stopped, lied, dan cried. Ada juga Verb tidak tetap yang berubah bentuk. Ada yang bentuknya tidak sama (fall – fell – fallen), sama tapi beda membacanya (read, read, read), atau beda dengan verb 1 (find, found, found).
Belajar bahasa inggris tentunya tidak mudah. Tapi dengan perlahan dan giat, maka bisa menjadi bagian dari bahasa sehari hari. Saat benar benar fasih, bahasa inggris bisa membantu kebutuhan masa depan dan komunikasi internasional. Jadi jangan remehkan rumus grammar! Pelajari juga formula dan grammar lainnya di Visitpare.