Apakah Anda masih bingung dengan perbedaan pernapasan dada dan perut? Jika masih bingung maka Anda wajib membaca artikel kami disini sampai selesai untuk lebih memahami tentang perbedaan pernapasan dada dan perut dengan lebih ringkas.
Cara kita bernapas secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan kita. Bernapas dalam-dalam atau secara aktif mengendalikan pernapasan akan membawa banyak manfaat untukkesehatan, terutama bagi orang yang menderita penyakit kronis.
Saat bernafas ada dua tahap pernapasan: Inhalasi dan ekspirasi. Saat kita menarik napas, diafragma berkontraksi dan bergerak ke bawah, menciptakan lebih banyak ruang di rongga dada dan memperluas paru-paru.
Saat kita mengeluarkan napas, diafragma kita akan rileks karena jumlah udara di paru-paru berkurang.
Bernapas sangat penting bagi kehidupan karena tubuh kita membutuhkan oksigen untuk berfungsi menggerakkan otot dan mencerna makanan.
Pernapasan juga membantu tubuh membuang karbon dioksida yang merupakan produk limbah pernapasan. Lalu apa perbedaan pernapasan dada dan perut?
Perbedaan antara pernapasan dada dan perut
Kita semua terlahir sejak awal dengan pola pernapasan perut (deep breathing). Amati bayi yang baru lahir tidur, perutnya naik dan turun perlahan dan damai dengan ritme pernapasannya.
Saat kita keluar dari masa bayi dan mulai bergerak, berlari, melompat, dan lebih banyak berolahraga, kita beralih dari pernapasan perut (atau pernapasan yang lebih dalam) ke pernapasan dada yang lebih banyak.
Pernapasan dada masih membantu menyelesaikan pekerjaan memindahkan udara melalui paru-paru, tetapi napas cenderung lebih pendek dan lebih dangkal. Bagi kebanyakan dari kita, ketika melakukan pernapasan sehari-hari, kita hanya bernapas dengan setengah bagian atas atau sepertiga bagian atas paru-paru kita.
Pernapasan perut dimulai dengan hidung dan bergerak ke perut saat diafragma berkontraksi, menyebabkan perut mengembang dan paru-paru terisi udara.
Dibandingkan dengan pernapasan dada, pernapasan perut tidak hanya memberikan lebih banyak oksigen, tetapi juga lebih efisien. Tekanan negatif yang diciptakan menghasilkan lebih banyak udara yang mengalir ke paru-paru.